Source: YouTube MPL Indonesia

 

Persaingan di Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) S14 begitu ketat dengan hadirnya wajah-wajah baru dengan skill yang luar biasa hebat. Sembilan tim bertanding untuk memperebutkan posisi juara sekaligus menjadi perwakilan tim Indonesia untuk ajang bergengsi M6.

 

Setelah penantian 6 tahun lamanya, akhirnya wajah baru muncul menjadi pemenang. Bertanding melawan tim-tim besar yang sudah biasa juara, Team Liquid ID (TLID, sebelumnya AURA Esport) bermain sangat apik dengan mekanik yang nggak kalah ciamik.

 

Pertandingan di babak grand final bukan permainan yang mudah, Liquid harus berjuang keras melawan RRQ Hoshi, sang raja dari segala raja. Di bawah naungan coach Saint De Lucaz dan Facehugger, Liquid berhasil menjadi juara dengan skor 4 - 3. Padahal sebelumnya Liquid punya track record ‘selalu kalah’ saat melawan RRQ Hoshi, baik di regular season atau playoffs.

 

Diisi dengan roster-roster muda berbakat yang belum pernah merasakan playoffs sebelumnya, Liquid berhasil membuktikan kebolehannya dengan META tabrak super agresif. Nggak kasih kendor sama sekali, ketujuh game yang mereka mainkan benar-benar penuh ketegangan dan perang terus-menerus.

 

Faviann (Jungler), Aeronnshikii (Gold Laner), dan Widy (Roamer) sebagai penantang baru, punya mekanik tinggi yang mengejutkan. Namun usaha mereka nggak akan lengkap tanpa kombinasi sang veteran Yehezkiel (Mid Laner) dan Aran (EXP Laner).

 

Masih sangat konsisten dengan skillnya, Yehezkiel dan Aran cukup garang dan bisa menyesuaikan permainan agresif dari Faviannn. Dengan pool hero yang luas, Liquid cukup membuat RRQ kesulitan dalam drafting phase.

 

Kedua tim benar-benar membuktikan sebagai dua tim terbaik MPL ID S14. Bisa terlihat dari bagaimana mereka saling tukar match poin di game best of 7. Gak pernah ada selisih lebih dari satu game. Kedua tim saling berbalas menang. Hal menarik lainnya adalah perang gak cuma terjadi di in game, namun juga pada ide-ide yang muncul dalam drafting phase.

 

Hilda yang digunakan di EXP Laner menjadi masalah besar dalam beberapa game untuk tim yang menggunakannya. RRQ maupun Liquid pun gak memainkan assassin sama sekali di game awal.. Bane dan Alpha malah menjadi dua opsi jungler utama untuk kedua tim yang dipakai bergantian.

 

Kemenangan yang didapat oleh kedua tim hampir cukup mudah diprediksi, cukup lihat dari siapa yang memegang kendali di early game, maka kemungkinan besar tim tersebut akan memenangkan gamenya.

 

Pada game ke-6, akhirnya Liquid mengambil risiko pengaduan assassin. Sang coach Saint De Lucaz memilih untuk mem-banning Bane dan Alpha, dan hasilnya benar-benar memuaskan. Dengan kombo Ling dan Angela, Faviannn benar-benar all out dan menundukkan RRQ Hoshi. Ditambah dengan kombo Lunox Aeronnshikii di Gold Laner, memperkuat komposisi Liquid.

 

Yang cukup mengagetkan, RRQ Hoshi melepas hero-hero signature dari Liquid dari mulai Ling, Harith, Angela, hingga Chou. Padahal Chou yang dipegang Widy menjadi langganan ban dari tim-tim pesaing sebelumnya. Ini membuat fans bertanya-tanya, kenapa berani ambil risiko sebesar itu? Benar saja, dengan mental juara yang besar, Liquid berhasil memenangkan pertandingan dalam 14 menit. 

 

Liquid membuktikan bahwa usaha keras akan mendapatkan buah yang manis. Pemain-pemain muda ini akan menjadi harapan bangsa dan bersaing di kejuaraan dunia M6 bersama sang runner up, RRQ Hoshi.

 

Mampukah kedua tim ini merebut kembali piala M-Series ke tanah Indonesia?