"Mengguncang dunia!" Yup, pengembangan teknologi dari Negeri Tirai Bambu ini memang keren ya, Good Friends. Yang terbaru, mereka berhasil mengembangkan teknologi AI yang bernama DeepSeek AI. Nggak main-main, selang beberapa lama setelah diluncurkan, model AI ini bikin heboh pasar saham Amerika. 

 

Wah, gimana cerita lengkapnya, ya? Yuk, kita kupas tuntas! 

 

1. Dibangun Pakai GPU "Nanggung", Tapi Hasilnya Perkasa!

Dikutip dari detik.net (30/01/2025), DeepSeek AI dibangun oleh pendirinya Liang Wenfeng sejak tahun 2023 menggunakan 2.048 unit GPU Nvidia H800, chip ini diketahui merupakan versi yang lebih nanggung dibandingkan chip tercanggih Nvidia H100. 

 

2. AI dengan 671 Miliar Parameter, Tapi Hemat Budget!

Jika sekelas OpenAI dan Google bisa habisin miliaran dolar buat melatih model AI mereka. Nah, DeepSeek AI beda cerita. Mereka sukses bikin model DeepSeek-R1 yang punya 671 miliar parameter cuma dengan modal $5,6 juta aja! 

 

Angka ini tentu jauh lebih murah dibandingkan GPT-4 atau Gemini AI, tapi performanya tetap ngeri. 

 

3. Aplikasinya Menyaingi ChatGPT di App Store & Google Store!

Selang beberapa pekan setelah peluncuran resminya, popularitas DeepSeek-R1 langsung melesat. Nggak tanggung-tanggung, lho, aplikasi AI ini jadi nomor satu di App Store AS dan Google Play Store global. Ini menunjukkan kalau AI dari China mulai diterima secara global dan bisa jadi ancaman serius buat raksasa AI dari Barat.

 

4. Bikin Pasar Saham AS Panik!

 

Nggak cuma sukses di level teknis, DeepSeek juga bikin dampak besar di dunia finansial. Setelah peluncuran DeepSeek-R1, nilai pasar saham perusahaan teknologi di AS turun lebih dari $1 triliun! 

 

5. Diduga Jiplak Data Open AI

DeepSeek mengklaim kalau mereka open-source, alias bisa diakses dan dikembangkan oleh siapa aja. Tapi ada isu kontroversial nih, Good Friends! Microsoft dan OpenAI mulai curiga kalau DeepSeek mungkin menggunakan API OpenAI secara ilegal buat ngelatih model mereka.

 

Demikian sederet kontroversi dan fakta menarik tentang startup AI ini, apakah DeepSeek bakal terus berkembang dan menyalip dominasi AI dari Amerika? Atau malah bakal kena masalah regulasi dan sanksi? Kita tunggu aja perkembangannya. 



Sumber: gadgetdiva, detiknet