Source: Freepik

 

Saat kamu tiba-tiba melihat kekurangan pasangan, apa yang harus kamu lakukan? Berkompromi atau menoleransi? Masih bingung perbedaannya? Bahas bareng yuk, Good Friends!

 

Toleransi

Toleransi adalah sikap menerima, menghargai perbedaan, pandangan, atau keyakinan yang ada pada pasangan tapi nggak bersifat mengekang hak dalam berpikir, berbicara, dan bertindak. Kalo dalam hubungan, toleransi dapat diartikan sebagai sifat terbuka untuk menerima kekurangan atau kelemahan pasangan. 

 

Beriringan dengan rasa penerimaan ini, seseorang dengan sikap toleran tinggi nggak berusaha mengubah atau mengharapkan pasangan agar berubah sesuai dengan keinginannya. Jadi sikap ini pure hanya menerima, memahami, kekurangan atau kebiasaan dari pasangan kita. 

 

Toleransi adalah elemen penting dalam membangun hubungan yang sehat lho, Good Friends. Terutama jika ada perbedaan dalam agama, budaya, atau pandangan politik. Sikap ini punya peran penting untuk ngatasin konflik dan membangun kepercayaan antara dua individu yang berbeda. 

 

Selain itu, toleransi juga membantu kita untuk menerima pasangan apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ini menciptakan rasa penerimaan yang membuat pasangan merasa dihargai dan diterima tanpa dihakimi.

 

Toleransi penting banget diterapkan untuk perbedaan yang nggak bisa atau nggak perlu diubah seperti, sifat kepribadian, hobi, latar belakang budaya, atau keyakinan yang mendasar. Tapi dengan catatan hal-hal ini nggak negatif dan nggak merugikan lho ya!

 

Dengan menerapkan sikap toleran ini, kita bisa mencegah terjadinya konflik-konflik yang nggak perlu dan menciptakan suasana hubungan yang lebih santai dan penuh kebahagiaan.

 

Kompromi

Sedikit berbeda dengan toleransi, kompromi adalah proses mencari jalan tengah di mana dua individu setuju untuk saling take & give agar kedua belah pihak merasa puas. Kompromi melibatkan pengorbanan dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan dan tujuan bersama.

Sikap ini menjadi elemen yang nggak kalah penting dari toleransi, karena hubungan adalah tentang dua orang yang berusaha membangun kehidupan bersama, dan ini sering kali melibatkan kebutuhan untuk menemukan titik tengah yang bisa diterima oleh keduanya. Kompromi memungkinkan hubungan untuk tetap seimbang dan berkelanjutan ketika ada perbedaan pendapat atau preferensi.

 

Kompromi penting banget dalam pengambilan keputusan bersama, terutama dalam hal-hal yang yang melibatkan dua pihak, seperti cara mengatur keuangan, membagi tugas rumah tangga, atau merencanakan masa depan. Kalo kamu dan pasangan nggak bisa berkompromi, kamu mungkin akan terjebak dalam konflik yang berlarut-larut dan nggak kelar-kelar. Capek banget nggak, sih?

 

Sikap kompromi membantu menjaga keseimbangan dan kesetaraan dalam hubungan, karena sikap ini mengajari untuk fokus pada solusi yang menguntungkan dua pihak, bukan pada masalahnya saja. 

 

Perbedaan Toleransi dan Kompromi dalam Hubungan

1. Sikap dan aksi

Toleransi berkaitan dengan sikap mental terbuka dan menerima perbedaan, kekurangan, dan kelemahan pasangan. Sedangkan kompromi melibatkan tindakan nyata pengorbanan untuk mencapai kesepakatan dan tujuan bersama.

 

2. Penerimaan dan Pengorbanan

Dalam toleransi, nggak ada hal yang perlu diubah atau dikorbankan, cuma diterima. Sedangkan dalam kompromi, ada hal-hal yang perlu pengorbanan kecil dari kedua pihak demi kebaikan bersama.

 

3. Konflik dan Keputusan

Toleransi membantu ngatasin konflik dan perbedaan dengan mempertahankan identitas dan pandangan masing-masing, sedangkan kompromi digunakan saat ada keputusan yang harus dibuat bersama.

 

4. Aspek Mental dan Fisik

Toleransi lebih berhubungan dengan sikap dan emosi, sedangkan kompromi lebih fokus pada tindakan nyata.

 

5. Hasil Akhir

Toleransi memungkinkan pasangan untuk tetap berbeda tanpa konflik, sedangkan kompromi menghasilkan solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.

Mana yang lebih penting?

Nggak ada jawaban mutlak tentang mana yang lebih penting, karena hubungan yang sehat membutuhkan keduanya. 

 

Toleransi membantu menciptakan pondasi hubungan yang damai dan menghargai perbedaan, sedangkan kompromi diperlukan untuk memecahkan masalah yang mungkin timbul dari perbedaan tersebut. Toleransi menjaga hubungan agar tetap hangat dan penuh penerimaan, sementara kompromi menjaga hubungan agar tetap seimbang dan adil.

 

Kalo cuma ada toleransi tanpa kompromi, pasangan mungkin akan hidup berdampingan tanpa benar-benar menyatu atau bekerja sama. Sebaliknya, jika hanya ada kompromi tanpa toleransi, hubungan bisa menjadi beban karena terus-menerus harus "mengorbankan" sesuatu tanpa menerima perbedaan secara alami.

 

Jadi, baik dari segi toleransi atau kompromi adalah dua elemen penting dari hubungan yang sehat. Dalam hal-hal kecil atau yang bersifat pribadi, toleransi sering lebih tepat. Namun, dalam hal-hal besar yang menyangkut kehidupan bersama, kompromi adalah kuncinya.

 

Hubungan yang kuat dan sehat tau gimana cara menyeimbangkan antara menerima perbedaan (toleransi) dan menemukan solusi bersama (kompromi).

 

Yuk perlahan terapkan kedua sikap ini agar kamu dan pasangan punya hubungan yang sehat.